Minggu, 05 Januari 2014

Inflasi



Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi dimana harga-harga naik secara terus-menerus.Dengan kata lain,inflasi merupakan suatu proses menurunnya nilai uang secara kontinyu karena banyaknya jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan sedangkan faktor-faktor produksi dalam keadaan seimbang.
Inflasi erat kaitannya dengan masalah nilai uang.Uang mempunyai nilai karena diterima sebagai alat tukar barang dan jasa.Oleh karena itu,nilai uang ditentukan oleh harga-harga barang dan jasa yang dapat dibeli dengan uang tersebut.Jadi,jika harga-harga dalam suatu perekonomian naik,maka jumlah uang tertentu hanya dapat ditukarkan atau dibelikan barang dan jasa dalam jumlah lebih sedikit.Dalam kasus ini dikatakan bahwa nilai uang mengalami penurunan.
Adapun penyebab inflasi adalah sebagai berikut :
1.       Demand pull inflation
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap factor-faktor produksi.Meningkatnya permintaan terhadap factor produksi itu,kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.Jadi,inflasi inni terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
2.       Cost push inflation
Inflasi desakan biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.Kenaikan biaya produksi (cost push) dapat mendorong harga-harga ke atas cost push inflation dibedakan menjadi dua,yaitu:
a.       Inflasi yang disebabkan karena kenaikkan harga atau kenaikan harga barang baku.
b.      Inflasi yang disebabkan karena kenaikkan upah/gaji
3.       Imported inflation
Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang di dalam negeri.
4.       Inflasi karena deficit anggaran belanja Negara yang terus-menerus.Dikarenakan deficit,maka pemerintah memerintahkan Bank Sentral untuk mencetak uang dalam jmlah besar untuk melayani kebutuhan pemerintah.
5.       Jumlah uang yang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang.

Cara Mengatasi Inflasi :
a.       Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah seluruh tindakan yang berusaha mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan harga uang (tingkat suku bunga) di bidang moneter.
                Tujuan dari kebijakan moneter adalah sebagai berikut :
1.       Stabilitas ekonoi
2.       Perluasan kesempatan kerja
3.       Menstabilkan harga-harga
4.       Perbaikan neraca pembayaran

Macam-macam kebijakan moneter di antaranya
1.       Politika diskonto
Bank Indononesia mencoba mempengaruhi jumlah uang yang berdar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga,sehingga orang berhasrat menabung akibatnya uang beresdar berkurang.
2.       Politik pasar terbuka
Dengan cara membeli atau menjual surat berharga.
3.       Politik persediaan kas
Bank Indonesia menaikkan atau menurunkan presentase persediaan kas,sehingga uang beredar berkurang.

b.      Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal sesungguhnya merupakan kebijaksanaan pemerintah untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran Negara.Dengan demikian,kebijaksanaan fiskal berkaitan langsung dengan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Pengendalian laju inflasi melalui kebijakan fiscal dapat ditempuh melalui langkah-langkah berikut:
-          Penurunan pengeluaran pemerintah
-          Peningkatan tariff pajak
-          Mengadakan pinjamna pemerintah atau tabungan paksa

c.       Kebijakan nonmoneter
Kebijakan nonmoneter di antaranya:
1.       Meningkanya produksi
2.       Kebijakan upah
3.       Pengawasan harga oleh pemerintah
4.       Pemerintah melakukan distribusi secara langsung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar